Pandemi perlahan sudah akan menjadi endemi dengan perataan vaksin yang telah diberikan. Namun tidak bisa dipungkiri corona (Covid-19) telah menghantam ekonomi dan bisnis di Indonesia. Salah satu sektor yang terpapar paling fatal ialah logistik. Penerapan new normal pun diprediksi tidak akan mudah mengangkat kembali bisnis logistik yang telah terperosok cukup dalam. Permasalahan sekarang ini adalah penurunan daya beli masyarakat yang sangat tajam. Sehingga barang-barang yang sudah ada di dalam gudang tidak bergerak banyak. Maka dari itu di masa pandemi seperti ini, masalah pengelolaan gudang dapat menjadi permasalahan serius untuk pelaku usaha yang memiliki gudang penyimpanan stok ataupun persediaan barang.
Setiap perusahaan yang memiliki gudang penyimpanan stok ataupun persediaan barang pastinya membutuhkan sebuah pengelolaan gudang tepat agar distribusi barang produksi dapat dilakukan secara teratur dan tidak mengalami kerusakan bahkan sampai kehilangan barang-barang tersebut. Untuk itu, dibutuhkan sebuah pengelolaan yang terstruktur dan juga efektif karena pengelolaan stok barang yang buruk akan berdampak sangat merugikan pelaku usaha serta dapat mengurangi penjualan.
Jika kamu sebagai pelaku usaha tidak mengetahui masalah apa saja yang mengancam dan bagaimana cara untuk mengatasi pengelelolaan gudang di masa pandemi ini, maka akan berdampak fatal pada bisnis yang telah kamu perjuangkan selama ini. Berikut 5 masalah yang sering terjadi pada operasional gudang pada umumnya:
1. Selisih pada stok barang
Salah satu aset dari gudang yang harus dikelola dengan teliti adalah stok barang. Karena perusahaan yang mengelola stok barangnya di gudang itu sama saja perusahaan mengelola biaya operasional yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Mengelola stok barang ini bukanlah hal yang mudah, karena perusahaan tidak hanya memiliki catatan tulis saja tetapi stok di gudang harus sesuai. Selisih pada data yang tertera dengan barang yang ada di gudang. Biasanya hal ini disebabkan oleh berbagai macam sebab seperti Kurangnya Pengecekan Stok Secara Fisik, Pengelolaan Stok Barang Masih Manual hingga Peluang Barang Hilang Selama Dalam Penyimpanan.
2. Pengelolaan stok barang masih manual
Masih ada beberapa perusahaan yang menggunakan metode konvensional untuk mengelola barang mereka. Pengelolaan barang secara manual dinilai kurang efisien dan bisa menyebabkan banyak masalah akibat human error, sehingga dapat menyebabkan selisih stok barang dalam Gudang. Untuk itu, perusahaan perlu menerapkan pengelolaan secara digital agar lebih efisien dan maksimal. Salah satu cara dalam mengurangi resiko kesalahan input manual adalah dengan menggunakan sistem barcode (scan data dengan barcode jauh lebih cepat dibandingkan mengetik). Selain itu juga harus memperhatikan perihal Booking dan rilis stok, dan rilis stok yang diarahkan sesuai dengan FIFO atau FEFO, dan memungkinkan transfer stok dari satu lokasi ke lokasi lainnya atau antar gudang.
3. Kurang teliti saat proses penerimaan dan pengiriman barang
Jika penerimaan barang masuk tidak dicatat dengan benar maka akan berdampak pada stok barang. Jika hal ini didiamkan saja maka perusahaan bisa mengalami permasalahan yang serius, yaitu: tidak diketahui berapa stok barang yang benar saat ini. Begitu pula halnya jika tidak ada pencatatan yang baik di bagian pengiriman barang. Bisa terjadi bahwa jumlah stok barang minus karena secara pencatatan ditemukan bahwa barang yang keluar lebih besar daripada barang yang masuk. Agar peruhsaan bisa mengelola stok barang dengan baik, perlu adanya pencatatan yang teratur dan tertib.
4. Pengelolaan lokasi persediaan yang buruk
Penempatan barang pada gudang juga menjadi masalah serius jika tidak diperhatikan dengan baik. Pasalnya, ini akan berdampak pada efisiensi gudang dan kerapian. Sebaiknya perusahaan memiliki gudang yang luas, bersih, dan aman, dengan begitu barang dapat diposisikan di tempat yang strategis. Dan untuk memudahkan menemukan barang yang ada di gudang, sebaiknya berikan label pada tempat penyimpanan barang. Perusahaan sebaiknya menyediakan rak tinggi, sehingga penggunaan ruang di gudang dapat lebih efisien.
5. Produk kadaluarsa tercampur dengan produk lainnya
Mencampur aduk stok baru dan lama hanya akan membuat bingung ketika melakukan pencatatan dan pengecekan stok barang. Ketika ada kedua barang ini, ada baiknya kamu memisahkan stok lama dan stok baru untuk mempermudah perhitungan jumlah stok lama yang terjual dan belum terjual. Kamu juga bisa menyediakan satu tempat khusus untuk stok baru agar menghindari tercampurnya stok barang yang baru dan juga yang lama.
Kelima masalah di atas dapat kamu atasi dengan mudah untuk mengelola stok barang di gudang. Pastikan juga kamu telah menggunakan sistem percatatan yang sesuai dengan sekala dan kebutuhan bisnis kamu. Sistem yang bagus akan menjadi aset bisnis kamu karena dapat mengamankan stok dan memberikan keuntungan. Renotech Warehouse Management System merupakan software sistem manajemen gudang yang cocok untuk membantu kamu dalam mengelola stok barang pada perusahaan. Untuk info lebih lanjut mengenai fitur Renotech Warehouse Management System yang memudahkan kamu dalam mengelola stok barang, dapat kamu lihat di sini. Dan temukan berbagai sistem untuk menunjang perusahaan kamu lainnya di sini.