Mengelola persediaan barang dagang merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan perusahaan sebelum brang tersebut dijual kepada konsumen. Mulai dari manajemen stock sampai barang tersebut dapat terkirim kepada konsumen sehingga konsumen bahagia. Dalam menelola manajemen persediaan, hal yang harus kelola antara lain seperti pengelolaan bahan baku, barang dagang, barang yang diproses, dan barang yang di-supply pada sebuah perusahaan.
Diterapkannya manajemen persediaan dalam suatu perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan persediaan barang yang ada dengan biaya seminimal mungkin sehingga membantu perusahaan agar mendapatkan laba yang besar. Tujuan lain diterapkannya manajemen persediaan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan akurasi stok persediaan
2. Mengurangi resiko keterlambatan dalam pengiriman barang kepada konsumen
3. Meningkatkan Utilisasi space gudang
4. Dapat mengurangi resiko jika terjadi kenaikan harga secara tiba-tiba
5. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran secara mendadak dari konsumen
6. Menjaga persediaan barang yang diproduksi secara musiman
7. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari quantity discount
Selain itu juga dapat memudahkan akses dalam pengendalian dan pengawasan, serta menertibkan proses administrasi. Ada beberapa strategi khusus yang perlu kamu perhatikan untuk manajemen barang di gudang, salah satunya melakukan stock opname atau stok barang gudang.
Stock opname merupakan suatu kegiatan perhitungan persediaan barang dagangan di gudang secara fisik sebelum dijual. Kegiatan penghitungan ini dilakukan agar perusahaan mengetahui catatan pembukuan barang dagangan secara akurat. Pada dasarnya kegiatan ini cukup melelahkan dan menyita waktu yang cukup lama karena persediaan barang harus dihitung secara langsung (manual) untuk bisa memeriksa kondisi dan keadaan barang di gudang. Namun dengan munculnya barcode, ternyata dapat memudahkan dalam melakukan stok opname dan dapat membantu perusahaan untuk mengurangi kesalahan pencatatan dan perhitungan barang dagangan secara efisien.
Stock opname dilakukan tidak hanya untuk mengetahui jumlah persediaan barang dagang, tetapi juga diharapkan mampu membantu menghitung kas, aktiva, piutang serta utang perusahaan. Untuk perusahaan manufaktur, stock opname ditujukan untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku, bahan penolong, barang setengah jadi dan barang jadi. Dalam perusahaan manufaktur, petugas atau karyawan yang melakukan stok opname adalah petugas audit yang merupakan pihak independen.